KIAT MENGHADAPI WAWANCARA

6-langkah-memperlancar-wawancara-kerja-pjs0acucbd

Saran-Saran Menghadapi Wawancara
Bagi Anda pencari kerja yang dipanggil untuk menjalani wawancara kerja, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa saran di bawah ini.
• Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara
• Jika tidak diberitahu terlebih dahulu jenis pakaian apa yang harus dipakai, maka gunakan pakaian yang bersifat formal, bersih dan rapi.
• Mempersiapkan diri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin akan diajukan pewawancara.
• Usahakan untuk tiba sepuluh menit lebih awal, jika terpaksa terlambat karena ada gangguan di perjalanan segera beritahu perusahaan (pewawancara).
• Sapa satpam atau resepsionis yang anda temui dengan ramah.
• Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.
• Ucapkan salam (selamat pagi / siang / sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat.
• tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).
• Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.
• Persiapkan surat lamaran dan CV anda.
• Ingat dengan baik nama pewawancara.
• Lakukan kontak mata dengan pewawancara.
• Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.
• Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.
• Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.
• Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.
• Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi.
• Tunjukkan apa yang bisa anda perbuat untuk perusahaan bukan apa yang bisa diberikan oleh perusahaan kepada anda.
• Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.
• Ajukan beberapa pertanyaan bermutu diseputar pekerjaan anda dan bisnis perusahaan secara umum.
• Berbicara dengan cukup keras sehingga suara jelas terdengar oleh pewawancara.
• Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.
• Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.
Bersikap Percaya Diri
Ada ekspresi khas dalam wawancara pekerjaan dari kebanyakan lulusan Universitas, bila ditanyakan, “Bagaimana kamu melihat hidupmu tiga tahun mendatang?”. Pengalaman saya jarang menemukan sarjana baru yang secara spontan menggambarkannya dengan baik apa yang ada dalam pikirannya. Kebanyakan malah memberikan reaksi dengan body-language yang standard: mata melirik ke atas (seolah-olah mencari cicak di langit-langit), kemudian memandangi lagi si pewawancara sambil tersenyum lebar, sembari kemudian berkata bingung, “Bagaimana ya?”.
Ada banyak orang yang hidup bagaikan kepompong. Tidak tahu apa yang harus diperbuat dengan masa depan hidupnya. Mereka tidak mempunyai konsep diri yang jelas, sehingga ia merasa sendirian, gelap dan menakutkan. Padahal semua kepompong mempunyai potensi (potential within) untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Kepompong terlalu cepat menghukum dirinya sendiri, ia tidak tahu bahwa dia harus mengalami transformasi untuk menjadi kupu-kupu yang cantik.
Kita semua bukanlah kepompong. Kita semua tahu, suatu saat kita akan menjadi “kupu-kupu” yang cantik. Bukankah kita semua sudah dilengkapi dengan potensi diri masing-masing? Yang kita perlukan sekarang adalah secara aktif masuk dalam proses “transformasi diri” yang sebenarnya sangat terbuka dengan berbagai macam kemungkinan. Jangan cepat menganggap Anda sendirian, gelap dan takut dengan apa yang Anda hadapi sekarang ini. Itu semua adalah bagian dari proses transformasi yang sedang Anda jalani. Percayalah. (tt/dbs)
Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara
Apakah pengaruh kontak mata pada saat wawancara? Bagaimana juga pengaruh intonasi suara terhadap keberhasilan wawancara?
Dalam wawancara seringkali faktor diluar “isi” seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara.
Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.
Intinya, bahwa melalui tatapan Anda selama wawancara haruslah menandakan:
a) apakah Anda cukup percaya diri,
b) apakah Anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut,
c) apakah Anda jujur dengan isi komunikasi Anda,
d) apakah Anda tampil “jujur” sesuai dengan kepribadian Anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat.
Intonasi akan memperlihatkan apakah Anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa Anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi.
Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada “menutup” diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan Anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri. (kcm)
Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara?
Panggilan wawancara kerja merupakan saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata.
Tetapi seringkali terjadi harapan tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan lagi atau memang hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang tadinya berkobar mendadak padam.
Memang, pada beberapa perusahaan memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang yang mewawancarai Anda.
Jangan merasa ragu dan takut untuk menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil wawancara Anda.
Jika pihak perusahaan menjawab bahwa hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih lanjut. Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain sebanyak-banyaknya.
Sebaliknya kalau jawaban perusahaan memberi kepastian, misalnya,”Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal…”, berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain.
Hidup ini memang penuh dengan kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu ‘kepastian’ yang menggembirakan. by Chef Hendri Mucklis

LANGKAH SEDERHANA MENUJU SUKSES

LANGKAH SEDERHANA MENUJU SUKSESbelajar-bisnis-empat-langkah-sederhana-menjadi-entrepreneur-sukses

Sukses, sebuah kata yang mengandung berbagai emosi kuat dan juga misteri. Apa sih sebenarnya sukses itu? Dan bagaimana cara meraihnya? Bagi kebanyakan orang di dunia, biasanya diartikan memiliki keamanan secara finansial. Akan tetapi ini sebuah makna yang dangkal. Memiliki banyak uang dan dikenal banyak orang sebenarnya bukan kualitas sukses bagi seseorang. Sukses yang sebenarnya lebih pada tingkat rasa percaya diri seseorang dalam apa pun yang dilakukan seseorang akan diraih dengan tindakan yang cerdik, jujur dan penuh ketrampilan. Dan jika sejalan dengan itu dapat menghasilkan uang dan/atau ketenaran, maka sukses itu jadi lebih baik lagi.

Berpegang Pada Keberuntungan Sendiri

– Banyak orang merasa sukses tak dapat dihindarkan dari keberuntungan mereka. Tak semua pendapat itu benar. Keberuntungan tak lebih dari sikap Anda dalam mempersiapkan diri menghadapi sebuah kesempatan.

– Saat Anda tak siap menangkap kesempatan yang terbang ke arah Anda, maka kesempatan itu akan berlalu begitu saja. Kebanyakan orang menyalahkan ini sebagai ketidakberuntungan. Yang sebenarnya, tidak juga.

– Jika Anda berada dalam lingkaran kecil, Anda harus menguji diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri ‘kenapa?’, dan coba serta lihat kesempatan apa yang telah Anda lewatkan. Apa Anda siap untuk sebuah kesempatan lagi?

Perhatikan Sekitar

– Jika Anda menghendaki sebuah sukses nyata, Anda harus mau berpegang pada gagasan itu.

– Jangan melihat kesuksesan orang lain sebagai ukuran.

– Lihat pada diri Anda sendiri, buat langkah-langkah sederhana seperti di bawah ini supaya Anda bisa melihat situasi di sekeliling Anda.

Langkah Sederhana Untuk Menyingkirkan Trend Negatif Dalam Hidup Anda

Jika Anda sudah mengalami banyak kegagalan, dan berharap mengubah trend negatif dalam kehidupan, pertama-tama Anda harus membangun pondasi yang kokoh untuk hal positif. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:

1. Buang semua pikiran negatif dari pikiran Anda. Pindahkanlah pada kebalikannya, pikiran positif. Biarkan ini jadi latihan mental buat Anda, tapi jangan melabuhkannya pada pemikiran negatif.

2. Lakukan tindakan-tindakan kecil. Berbagilah bahkan jika itu hanya bagian kecil dari batas sumber penghasilan Anda dengan orang lain yang tak beruntung.

3. Ciptakan, jika Anda merasa perlu, sebuah situasi di mana Anda dapat meraihnya bahkan jika itu membawa kemenangan kecil. Beri penghargaan pada diri Anda setiap kali bisa mencapainya.

4. Bergeraklah dari kemenangan yang mudah diraih pada kemenangan lainnya, dan buat tantangan yang lebih besar untuk sasaran berikutnya.Memang, meraih sebuah sukses butuh usaha juga, dan tentunya juga dibarengi sikap mental yang mantap. Selamat mencapai.

Mengenal Service Charge Atau Biaya Pelayanan Di Hotel

Service Charge atau Biaya Pelayanan adalah suatu komponen yang menjadi saarticle42760tu kesatuan dengan harga produk layanan tertentu pada transaksi penjualan di Hotel. Kisaran besar nilai service charge yang umum adalah 10 % tergantung dari management Hotel. Service charge dikenakan pada saat terjadi transaksi penjualan seperti penjualan kamar, Makanan dan minuman, laundry, kolam renang, dan lain-lain yang ditetapkan oleh management.

Service charge yang diterima akan diperhitungkan setiap bulannya dan kebanyakan management operator Hotel akan membagi nilai service tersebut kepada karyawannya namun ada pula management yang tidak membagikan service cha
rge tersebut. Kebijakan membagi service charge adalah merupakan kebijakan management sebagai operator pada suatu Hotel.

Untuk management yang membagikan service charge setiap bulannya terkadang juga menyisihkan beberapa persen dari service charge untuk kepentingan lain seperti untuk keperluan sumber daya manusia, penggantian barang pecah belah yang rusak, penghapusan piutang, biaya debt kolektor, dan biaya lain-lain yang diperlukan dan harus di
anggarkan dari service charge/biaya pelayanan. Nilai prosentase bermacam-macam dan hal ini pun merupakan kewenangan management.

Pernah ada pertanyaan, apakah untuk pembagian service charge ini diatur juga dalam UU tenaga kerja ?

Sepanjang yang penulis tahu, tidak ada peraturan yang mengatur secara khusus mengenai biaya pelayanan ini, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan pembagian service charge, adalah merupaka kebijakan management Hotel.

Rumus Pembagian Service Charge

Pembagian service charge setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dianggarkan oleh management seperti biaya SDM dan anggaran pecah belah, dan lain-lain terdapat bermacam-macam cara, pada kesempatan ini, penulis akan mengetengahkan 3 cara yang penulis ketahui yaitu sebagai berikut :

  • Pembagian Sama Rata.
  • Pembagian Sama Rata + Poin.
  • Pembagian Poin ; a. Spiral. b.Kerucut.
  • Pembagian Sama Rata

Adalah service charge yang telah dihitung dan siap dibagi dimana nilai yang didapat dibagi jumlah karyawan yang berhak mendapat service. Nilai service charge yang diterima oleh masing-masing karyawan jumlahnya sama antara karyawan satu dengan karyawan lainnya tanpa memandang posisi dan jabatan.

Pembagian Sama Rata dan Poin

Adalah service charge yang telah dihitung dan siap dibagi dimana nilai yang didapat akan dibagi 2 kembali, 50 % yang pertama akan dibagikan secara rata dengan nilai yang sama kepada semua karyawan yang berhakmendapat service charge dalam hal ini sama dengan perhitungan diatas, sedangkan 50 % lagi akan dibagi kepada seluruh karyawan berdasarkan poin sesuai kebijakan management Hotel.

Pembagian berdasarkan system Poin.

Pembagian berdasarkan poin ini lebih cenderung berupa rumus dan berdasarkan pula kepada jabatan karyawan yang bersangkutan. Ada 2 system pembagian poin yaitu system kerucut dan spiral.

System kerucut adalah system poin yang memandang semakin tinggi jabatan maka semakin kecil nilai sevice yang akan diterima, sedangkan jabatan dengan posisi paling bawah akan menerimanilai sebaliknya, hal ini di asumsikan dari banyaknya kerjaan yang dtanggung jabatan paling bawah lebih banyak dan berat.

System spiral adalah system poin kebalikan dari kerucut yaitu semakin tinggi jabatan karyawan di hotel, semakin besar nilai service yang akan diterimanaya, sementara karyawan dengan posisi paling bawah akan menerima nilai service yang kecil, hal ini diasumsikan dari besarnya tanggung jawab jabatan lebih tinggi lebih besar resikonya.

Demikian sedikit share dari penulis sejauh pengetahuan yang dimiliki.Undang undang yang berhubungan dengan pembagian Service charge ;

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER.02/MEN/1999TENTANG PEMBAGIAN UANG SERVICE PADA USAHA HOTEL, RESTORAN DAN USAHA PARIWISATA LAINNYA.MENTERI TENAGA KERJA R.I.Menimbang:

  1. Bahwa uang service pada usaha hotel, restoran dan usaha pariwisata lainnya diperlukan bagi pekerja sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Perekonomian No. 706 tahun 1956
  2. Bahwa belum ada keseragaman di dalam pelaksanaan pembagian uang service sehingga menimbulkan permasalahan dalam bentuk berbagai tuntutan dan perselisihan hubungan industrial.
  3. Bahwa untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi para pekerja dan pengusaha maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Mengingat:

  1. Undang-undang Nomor 3 tahun 1951 tentang Pernyataan Belakunya Undang-undang Pengawasan Perburuhan tahun 1948 No 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara tahun 1951 No. 4)
  2. Undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja (Lembaran Negara No. 2912)
  3. Undang-undang No 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara tahun 1969 No 78 Tambahan Lembaran Negara No. 5472)
  4. Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1981 tentang Perlindungan Upah
  5. Keputusan Presiden Republik Indonesia No 122/-M/1998 tentang Pembentukan Kabinet Reformasi
  6. Keputusan Menteri Perekonomian No 706 tahun 1956 tentang Perusahaan Yang Menyediakan Tempat Penginapan Termasuk Makanan
  7. Keputusan Menteri Pariwisata dan Telekomunikasi No. KM.95/HK. 103/MPPT-87 tahun 1987 tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Restoran
  8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1998 tentang Pendaftaran Organisasi Pekerja.

Menetapkan:

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBAGIAN UANG SERVICE PADA USAHA HOTEL, RESTORAN DAN USAHA PARIWISATA LAINNYA.